Lebak, lensafokus.id – Maraknya aktivitas pertambangan batubara yang berada di Kampung Sukamaju Desa Mekarmanik, Kecamatan Bojongmanik, dipertanyakan oleh aktivis pemerhati Lingkungan Kabupaten Lebak Pasalnya, aktivitas pertambangan batubara tersebut diduga belum jelas izinnya.
Salah satu aktivis pemerhati Lingkungan Kabupaten Lebak Asep Ruzmin. SH mengatakan, adanya aktivitas pertambangan batu bara tersebut tentunya akan berdampak kerusakan lingkungan. Apabila terjadi hujan tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan banjir dan juga tanah longsor serta banyak lahan pertanian yang akan tertimbun lumpur dari limbah galian tambang.
“Adanya pertambangan di Desa Mekarmanik ini menjadi tanda tanya besar bagi kami, karena sampai saat ini kami belum mengetahui apakah pertambangan batu bara tersebut sudah memiliki izinnya atau belum,” kata Asep saat dihubungi Lensafokus.id Kamis (31/07/2025)
Ia menjelaskan, jelas ini sebuah kekhawatiran bagi warga, dengan adanya pertambangan batu bara ini sangatlah berdampak buruk bagi masyarakat dan akan merusak lingkungan. Apalagi lokasi pertambangan yang ada di Desa Mekarmanik ada 3 titik yang berada di hulu dan hilirnya itu adalah lahan pesawahan warga.
Lanjut Asep, Perusahaan harus memiliki IUP (ijin usaha pertambangan) dan perijinan lainnya dibidang pertambangan
seperti WIUP (wilayah ijin kawasan usaha pertambangan).
“Jelas ini sebuah bom waktu bila terjadi hujan, limbah dari pertambangan tersebut akan menutupi lahan persawahan dan perkebunan warga,” ujarnya
Maka dari itu, kami atasnama pemerhati Peduli Lingkungan menegaskan agar Pemerintah Desa Mekarmanik bisa memanggil pengusaha tambang batubara tersebut dan menanyakan terkait izin dan dampak buruknya kepada warga.
“Jika memang perusahaan tambang tersebut belum memiliki izin tentunya perusahaan tersebut melanggar Undang-undang nomor 3 tahun 2021 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara,” ucapnya.
Sementara salah satu Warga Desa Mekarmanik yang enggan disebutkan namanya ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp membenarkan dengan adanya aktifitas galian batu bara di Desanya.
Sementara salah satu pengusaha lokal batu bara HR ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp membantah dengan adanya sudah beraktifitas,baru juga persiapan tapi insyaallah dalam waktu dekat saya akan beraktifitas kembali menambang. katanya. (Cecep)