Kolaborasi dengan Karang Taruna, BTJ Salurkan Bantuan Kemanusiaan di Posko JMI Peduli

CIANJUR, lensafokus.id -- Bogor Timur Jurnalis (BTJ) berkolaborasi dengan Karang Taruna RW 23 dan RW 19, dan Urgen Darurat Bogor (UDB), Desa Tlajung Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, salurkan bantuan kepada korban gempa di Desa Sarampad Wetan, Kecamatan Cugeunang, Kabupaten Cianjur, Minggu (4/12/2022).

Dalam kesempatan tersebut, BTJ dan team menyalurkan bantuan kepada Posko yang dibuat oleh Jurnalis Mancing Indonesia (JMI) Peduli.

Ketua BTJ Sudadi mengatakan, jika dirinya dan team menyalurkan bantuan di tenda/posko yang di buat oleh JMI dan relawan lainnya. "Dari informasi tersebutlah kami memberikan bantuan berupa sembako dan sajadah untuk ibadah," ujar Dadi, Senin (5/12/2022).

Apa yang diberikan, kata Dadi, ia berharap bisa sedikit meringankan beban para korban gempa dan relawan yang menjaga posko disini.

Ia dan jajaran berencana kembali datang ke Posko JMI Peduli untuk memberikan bantuan lainnya yang di butuhkan oleh pengungsi.

"Dari hasil bincang-bincang yang kami lakukan dengan pengungsi dan relawan, jika disini masih kekurangan obat-obatan, sarana air bersih, dan alat tulis sekolah anak yang sebentar lagi memasuki masa sekolah," bebernya.

Sementara itu, Ketua JMI Peduli, Agil mengatakan, jika dirinya bersama tim sudah berada di Kampung Sarampad RT.02/03, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, sudah hampir 12 hari.

"Perjuangan kami membuka akses untuk wilayah ini sangat keras sekali. Alhamdulilah dari kerjasama team, kini Kampung yang sempat terisolir karena tertutup reruntuhan bangunan rumah sudah bisa dilalui oleh para donatur maupun relawan yang hendak mengunjungi wilayah disini," ujar Agil.

Awalnya, sambung dia, pasca gempa sampai 5 hari bantuan tidak ada yang masuk kesini. Jajaran JMI Peduli dan para relawan patungan untuk membeli beras bagi para korban gempa.

"Seiring berjalannya waktu, dan kita coba membuka link dari relasi kami sebagai jurnalis agar ada bantuan masuk kesini. Alhasil kini bantuan berdatangan dan kami para relawan dan korban gempa tak lagi khawatir kekurangan bahan pangan," ungkapnya.

Yang saat ini dibutuhkan, lanjut Agil, adalah Sarana Air Bersih (SAB) yang masih minim, hingga kami pun harus mandi di lokasi yang cukup jauh, ditambah lagi airnya coklat bak kopi susu. "SAB harus didahulukan untuk menghindari penyakit kulit/gatal gatal yang biasanya dialami pengungsi pasca bencana," ujarnya.
(Billy Adhiyaksa)

Rate this item
(0 votes)
Go to top