Bosan dengan Wisata Alam Biasa? Datang ke Puncak Ajip, Wisata Edukasi Peduli Lingkungan

Bogor, lensafokus.id -- Banyaknya wisata alam di Puncak Bogor, menjadi salah satu tujuan utama para penikmat alam dari berbagai wilayah. Namun, belakangan dirasa satu dan lainnya memiliki konsep yang serupa.

Lain dengan yang satu ini, Puncak Ajip hadir untuk menjadi salah satu pendobrak wisata alam namun dengan konsep berbeda yang mengedepankan edukasi ke pengunjung dan peduli akan lingkungan sekitar.

Hari ini, Puncak Ajip yang beralamat di Puncak Ajip, Kampung Naringgul, RT 002/017, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, melakukan kegiatan Soft Opening dengan menghadirkan para pengurus wilayah dan sekaligus melakukan santunan terhadap 100 anak yatim.

Direktur Utama PT Banyu Agung Perkasa, yang juga owner Puncak Ajip, Sandi Adam mengatakan soft opening ini merupakan langkah awal untuk membangun komunikasi dengan masyarakat dan pengurus-pengurus di wilayah. Mulai dari RT, RW, Desa, Kecamatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, untuk bergerak bersama peduli akan lingkungan.

"Kita punya kesamaan misi untuk bergerak bersama. Nah, kita ingin mengedukasi ke masyarakat bagaimana cara memilah sampah dan menanam pohon," katanya.

Menurutnya, tujuan dibangun puncak ajip ini ingin menambahkan, bahwa ketika berwisata tidak hanya rekreasi saja, namun harus juga peduli terhadap lingkungan.

"Jangan sampai areal wisata menimbulkan sampah yang tidak terkelola dengan baik, apa lagi misalnya banyak areal wisata yang harus merusak lingkungan, atau areal yang sudah bagus untuk konservasi karena kepentingan pariwisata, akhirnya dieksploitas," katanya.

Dirinya berharap, dengan adanya puncak ajip ini, bisa tetap mempertahankan ekosistem dari sisi lingkungan dan penghijauan tetap terjaga.

"Saya ingin membentuk Green Life Style, dimana rekreasi dengan kegiatan ngopi di Puncak Ajip, namun ada edukasi yang bisa didapat," ucapnya.

Lalu ada apa saja di Puncak Ajip? Sandi mengatakan, selain Kafe, disini ada kegiatan pembibitan melalui bank pohon. Ada juga kegiatan tumpangsari, dimana melakukan penanaman sayur dibawah pohon keras.

IMG 20230513 WA0001

Tak hanya itu, ada pembibitan ikan di kolam yang langsung bersumber dari mata air langsung, dan semua itu menggunakan organik.

"Kita masih melakukan pengembangan di lahan ini. Rencananya ada kegiatan kemping ground," kata Sandi.

Ia mengatakan, kalau berbicara mengajak masyarakat untuk peduli, secara langsung agak berat, namun lewat pendekatan wisata bisa lebih efektif.

Terkait luasan, saat ini dikembangkan secara kontek kerjasama ada 11,26 hektar. Namun, untuk puncak ajip ada kurang lebih 2 hektar.

"Bagi wisatawan yang ingin datang, saat ini ada paket promo. Dengan hanya membayar Rp25.000 per-paxnya, mendapatkan gratis pohon dan free parking," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas pariwisata Kabupaten Bogor, Deni Humaidi mengatakan sangat mendukung upaya-upaya pariwisata seperti ini. Yang peduli lingkungannya dan lebih besar dalam rangka edukasi.

"Pesan saya kepada kegiatan-kegiatan seperti ini atau khususnya di wisata alam, baik itu di tanah perkebunan, taman nasional dan perhutani, hendaknya memperhatikan KERR artinya konservasinya wajib terjaga, adanya edukasi baik masyarakat sekitarnya maupun pengunjung, ada rekreasinya dan dimungkinkan adanya riset," tutur Deni.

Di tempat yang sama, Ketua Penyelamat Hutan Organik, Rosita menambahkan, Puncak Ajip merupakan anak dari Hutan Organik, yang memiliki konsep sama untuk melestarikan dan mengajak masyarakat, untuk peduli terhadap lingkungan.

"Disini mereka tidak hanya ngopi saja, tapi harus menanam dan ikut memperbaiki serta menjaga lingkungan," ungkapnya.
(RD.BDN/*)

Rate this item
(1 Vote)
Go to top