Berita Banten Lensa Fokus

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid meresmikan revitalisasi SDN Kedung Dalem 1 dan 2, yang dirangkaikan dengan pembukaan Program Penyetaraan Pendidikan “Bang Pendi” dan peluncuran uji coba layanan angkutan sekolah gratis di Kecamatan Mauk, Selasa (4/11/25).

Dalam sambutannya, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mengungkapkan rasa syukur atas selesainya revitalisasi gedung sekolah yang sempat roboh akibat bencana angin puting beliung beberapa waktu lalu.

Pemkab Tangerang bersama pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) langsung melakukan proses pembangunan kembali gedung SD yang rusak

“Waktu itu sekolah ini terkena musibah roboh akibat angin puting beliung. Saya langsung minta agar segera dibangun kembali karena kasihan anak-anak tidak bisa belajar terlalu lama. Alhamdulillah, berkat kerja sama dengan pihak PIK 2, dalam waktu dua bulan sekolah ini bisa berdiri kembali dan hari ini bisa diresmikan,” ujar Bupati Maesyal Rasyid

Pihaknya pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat dan semua pihak yang terlibat langsung, khususnya PT Agung Sedayu Group/PIK 2 yang telah banyak berkontribusi membantu masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya di wilayah Pantura, dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan.

“Terima kasih kepada PIK 2 yang sudah banyak membantu masyarakat melalui CSR-nya. Tidak hanya di sini, mereka juga telah membangun fasilitas pendidikan dan olahraga di berbagai wilayah. Ini bukti nyata kepedulian dunia usaha terhadap masyarakat sekitar,” ungkapnya

Selain peresmian sekolah, masih dalam kesempatan yang sama, Bupati Maesyal Rasyid juga dilakukan peluncuran Program Penyetaraan Pendidikan “Bang Pendi”, sebagai upaya meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat yang belum menamatkan jenjang sekolah dasar hingga menengah.

Bupati menjelaskan bahwa program “Bang Pendi” menjadi salah satu inovasi Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk memastikan seluruh warga mendapatkan kesempatan belajar yang sama.

“Melalui Program Bang Pendi, kita ingin tidak ada lagi warga Kabupaten Tangerang yang putus sekolah. Semua punya kesempatan yang sama untuk belajar dan meningkatkan kualitas diri,” jelasnya.

Selain itu, Bupati Maesyal Rasyid juga secara simbolis meluncurkan uji coba layanan angkutan sekolah gratis untuk wilayah Kecamatan Mauk. Program ini ditujukan untuk membantu siswa-siswi di wilayah pesisir agar lebih mudah dan aman berangkat sekolah, sekaligus meringankan beban orang tua.

“Kita berharap layanan ini bisa memudahkan anak-anak kita berangkat ke sekolah tanpa harus khawatir ongkos transportasi. Semoga program ini membawa manfaat besar bagi masyarakat,” imbuhnya

Sementara itu, perwakilan dari PT Agung Sedayu Group (PIK 2), Bapak Restu, menyampaikan rasa syukurnya atas sinergi dan berkolaborasi yang terjalin baik dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mendukung dunia pendidikan.

“Kami mendapatkan arahan langsung dari pimpinan untuk segera membantu setelah mendengar adanya musibah. Hari ini kami senang bisa melihat hasilnya dan semoga fasilitas ini bermanfaat bagi anak-anak dan masyarakat sekitar,” ucapnya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, unsur Forkopimda, jajaran Dinas Pendidikan, Camat Mauk, perwakilan PT Agung Sedayu Group (PIK 2), para guru, siswa, dan tokoh masyarakat setempat. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah menegaskan bahwa penataan Pasar Cisoka bukan hanya terkait relokasi semata namun untuk kepentingan dan kemajuan bersama.

Hal tersebut ditegaskan Wabup Intan bersama jajaran Forkopimcam Kecamatan Cisoka, perwakilan PD Pasar NKR, para tokoh masyarakat, alim ulama, dan paguyuban pedagang menghadiri dan memimpin langsung memimpin langsung rapat koordinasi penataan pedagang eks penampungan Pasar Cisoka, di RM Waroeng Sunda Talaga Bestari, Selasa (04/11/25)

“Penataan pasar bukan semata soal relokasi, tetapi juga untuk menjaga ketertiban, keselamatan, dan kemajuan ekonomi masyarakat di wilayah Cisoka. Kami sudah berkali-kali mendengarkan keluhan masyarakat, baik dari pedagang di luar maupun di dalam pasar. Penataan ini bukan untuk merugikan siapa pun, tetapi agar Cisoka menjadi wilayah yang tertib, bersih, dan perekonomiannya tumbuh dengan baik,” tegas Wabup Intan

Dia menambahkan bahwa pemerintah daerah melalui Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) telah menyiapkan sejumlah kemudahan dan keringanan bagi pedagang yang akan berpindah ke dalam pasar. Mulai dari gratis sewa los selama tiga bulan pertama, keringanan tarif parkir bagi pedagang aktif, serta biaya sewa kios yang terjangkau, yaitu sekitar Rp500 ribu perbulan yang jauh lebih murah dibandingkan di area luar yang mencapai Rp1 juta hingga Rp1,5 juta.

“Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak pindah. Sekali lagi, ini demi kebaikan bersama, supaya masyarakat bisa berbelanja dengan aman dan tertib, dan wajah Kecamatan Cisoka menjadi lebih rapi,” tandasnya.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa penertiban akan dilakukan secara persuasif dan humanis. Pemerintah akan menyediakan kendaraan angkut agar pedagang dapat memindahkan barang dagangannya dengan mudah ke dalam pasar. Ia juga akan menginstruksikan kepada aparat kepolisian, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk bersinergi dan bekerja sama menertibkan lalu lintas serta mengatur jam operasional kendaraan berat yang melintas di jalur Kecamatan Cisoka.

“Satpol PP nanti akan mendampingi dengan cara yang baik. Barang-barang pedagang akan diangkut menggunakan mobil yang disiapkan pemerintah. Tidak ada obrak-abrik. Semua dilakukan dengan tertib dan berkeadilan,” jelasnya

Dia berharap melalui pertemuan tersebut, seluruh unsur pemerintah daerah, kecamatan, Perumda Pasar NKR, tokoh masyarakat, dan paguyuban pedagang, bisa mencapai titik temu dan bersepakat untuk bersinergi bersama dalam menata pasar dan memperindah wajah Kecamatan Cisoka.

“Insya Allah ke depan, setelah penataan selesai, aktivitas ekonomi di Pasar Cisoka akan semakin bergairah dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Jalanan sudah tidak macet, pasar rapi, dan masyarakat bisa belanja dengan nyaman. Ini semua demi kemajuan dan kesejahteraan bersama,” pungkasnya

Camat Cisoka, Sumartono, melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah persuasif kepada para pedagang dan pemilik lahan di lokasi eks penampungan pasar. Ia menjelaskan ada tiga hambatan utama yang sebelumnya menjadi kendala relokasi, yaitu penataan pedagang yang masih berjualan di pinggir jalan, kebijakan portal dan akses kendaraan, serta biaya sewa kios yang dianggap mahal. Pihaknya nantinya juga akan mengadakan kegiatan promosi dan undian belanja untuk menarik minat pembeli agar kembali berbelanja di dalam pasar.

“Alhamdulillah, kini sudah mendapatkan perhatian dan solusi. Sebagian besar pedagang sudah setuju untuk masuk ke dalam pasar. Kami terus melakukan komunikasi baik dengan pengelola maupun dengan masyarakat agar proses ini berjalan lancar,” ungkap Sumartono.

Dukungan penuh terhadap penataan Pasar Cisoka juga disampaikan oleh Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Cisoka serta para tokoh masyarakat dan alim ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka berharap relokasi pedagang ini benar-benar menjadi solusi akhir setelah bertahun-tahun menghadapi ketidakpastian.

“Kami sudah menunggu empat tahun agar masalah ini tuntas. Kami berharap kebijakan pemerintah kali ini benar-benar menjadi penyelamat bagi pedagang kecil agar bisa kembali hidup dan berkembang,” ujar Nana, perwakilan paguyuban.
Tokoh masyarakat juga menyoroti pentingnya penataan bukan hanya di area pasar, tetapi juga sektor lain seperti lalu lintas, keselamatan jalan, dan pengaturan jam operasional truk tambang yang selama ini menimbulkan kemacetan dan potensi kecelakaan di jalur Cisoka. (Red)

Published in Banten

Kota Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang terus memperkuat upaya edukasi pajak kepada masyarakat. Melalui Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), Pemkot gencar mensosialisasikan Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas tenaga listrik atau yang lebih dikenal dengan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) ke seluruh wilayah kota.

Kegiatan sosialisasi ini menyasar 13 kecamatan, dengan pelaksanaan terbaru digelar di Kecamatan Neglasari dan Kecamatan Batuceper, Rabu (22/10/2025) lalu.

IMG 20251104 WA0048

Kepala BPKD Kota Tangerang, Agus Andriansjah, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya sekadar memberikan informasi teknis mengenai PPJ, tetapi juga membangun kesadaran publik akan pentingnya peran pajak daerah dalam menunjang pembangunan dan layanan publik.

“Pajak Penerangan Jalan merupakan salah satu sumber pendapatan penting bagi daerah. Hasilnya dikembalikan lagi kepada masyarakat, terutama untuk penyediaan dan pemeliharaan lampu penerangan jalan di seluruh wilayah Kota Tangerang,” ujar Agus.

Dalam kegiatan tersebut, BPKD turut menghadirkan narasumber dari PT PLN (Persero) UP3 Cikokol serta Bidang Pembangunan PJU Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Peserta kegiatan meliputi perwakilan warga, ketua RW, serta para lurah di setiap kecamatan.

Sosialisasi berjalan interaktif. Masyarakat diberikan kesempatan untuk memahami mekanisme pungutan PPJ yang biasanya sudah termasuk dalam tagihan listrik bulanan, sekaligus memperoleh penjelasan tentang transparansi penggunaan dana pajak.

“Langkah ini penting agar masyarakat tahu ke mana pajak yang mereka bayarkan disalurkan. Dengan pemahaman yang baik, kami yakin partisipasi masyarakat dalam membayar pajak akan meningkat,” tambah Agus.

IMG 20251104 WA0047

Selain meningkatkan literasi pajak, acara ini juga menjadi ruang bagi PLN untuk menyampaikan informasi seputar program dan layanan terbaru, termasuk upaya peningkatan mutu pasokan listrik di Kota Tangerang.

Ke depan, BPKD akan melanjutkan kegiatan sosialisasi ke seluruh kecamatan hingga akhir tahun. Pemerintah berharap, dengan semakin tingginya pemahaman masyarakat terhadap fungsi pajak daerah, khususnya PPJ, pembangunan kota dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.

“Kesadaran pajak adalah fondasi pembangunan. Semakin banyak masyarakat yang paham, semakin cepat pula Kota Tangerang berkembang menuju kota yang terang, tertib, dan maju,” tutup Agus. (Adv)

Published in Banten

SERANG, lensafokus.id - Dalam rangka semangat mempererat silaturahmi sekaligus menyambut peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang akan digelar pada 6 - 9 Februari 2026 mendatang, Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten menggelar pertandingan fun futsal persahabatan melawan tim Universitas Serang Raya (Unsera FC), Selasa (4/11/2025).

Pertandingan berlangsung di Lapangan Futsal Unsera, Kota Serang, dan diikuti dengan penuh antusias oleh kedua tim. Suasana keakraban tampak sejak awal laga dimulai. Riuh sorak penonton dan semangat pemain menambah kemeriahan jalannya pertandingan yang sarat dengan nilai-nilai sportivitas dan kebersamaan.

Ketua Unsera FC, Delly Maulana, mengatakan bahwa pertandingan ini bukan hanya soal menang atau kalah, melainkan tentang membangun sinergi antara insan pers dan dunia kampus melalui semangat olahraga.

“Kami tidak berbicara soal hasil akhir, tapi tentang kebersamaan dan semangat untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap olahraga. Ini juga menjadi bentuk dukungan kami terhadap insan pers yang akan merayakan Hari Pers Nasional,” ujar Delly.

Dalam laga tersebut, SIWO PWI Banten menghadapi tantangan berat. Tim Unsera FC tampil solid dan berhasil unggul dengan skor 6 - 0. Meskipun demikian, tim SIWO tetap menunjukkan semangat pantang menyerah.

Sebelumnya, SIWO PWI Banten juga telah melakoni laga persahabatan serupa di Lapangan CIA Futsal, Kota Serang, pada Jumat sore, (24/10/25) lalu dengan hasil 7 - 4 untuk keunggulan lawan. Dua kekalahan beruntun tidak membuat semangat tim SIWO surut. Sebaliknya, hal ini menjadi pemacu motivasi untuk terus berlatih dan mempererat kekompakan antarwartawan di Banten.

Perwakilan SIWO PWI Banten, Fahdi Khalid yang menjabat sebagai Sekretaris PWI Banten, menyampaikan bahwa kegiatan olahraga seperti ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju Hari Pers Nasional, sekaligus wujud komitmen SIWO dalam memperkuat hubungan lintas sektor.

“Melalui olahraga, kita bisa membangun kebersamaan dan semangat positif. Pertandingan ini menjadi ajang pemanasan menuju Hari Pers Nasional 2026, yang tidak hanya menjadi perayaan insan pers, tetapi juga momentum memperkuat kolaborasi antara dunia media, pendidikan, dan masyarakat,” ungkap Fahdi.

 

Sementara itu, Ketua PWI Banten Rian Nopandra mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh SIWO. Menurutnya, olahraga dapat menjadi medium efektif untuk mempererat hubungan antarprofesi, khususnya antara wartawan dan kalangan akademisi.

“Kegiatan seperti ini patut diapresiasi karena membawa semangat HPN 2026: menjalin sinergi, memperkuat solidaritas, dan membangun bangsa melalui karya dan sportivitas,” katanya.

Laga persahabatan ini juga menjadi simbol komitmen SIWO PWI Banten untuk terus aktif di bidang olahraga dan sosial kemasyarakatan. Ke depan, SIWO Banten berencana menggelar berbagai kegiatan serupa di sejumlah daerah, sebagai bagian dari kampanye “Wartawan Sehat dan Sportif Menyongsong HPN 2026.”

Dengan semangat kebersamaan dan persahabatan, SIWO PWI Banten berharap momentum ini menjadi awal yang baik untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, sekaligus menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap olahraga di tengah kesibukan dunia modern. (Cecep)

Published in Banten

Lebak, lensafokus.id – Empat siswa kelas XII SMKN 2 Rangkasbitung harus menerima keputusan dikeluarkan dari sekolah setelah dinilai melakukan pelanggaran terhadap tata tertib (tatib) yang berlaku. Keputusan ini menimbulkan kekecewaan dari pihak orang tua yang merasa anaknya tidak mendapat kesempatan kedua menjelang kelulusan.

Dede, salah satu orang tua siswa, menyampaikan bahwa dirinya telah berupaya meminta kebijakan dari pihak sekolah agar anaknya, Reno, tidak dikeluarkan. Namun, permintaan tersebut tidak membuahkan hasil.

“Saya sudah berusaha meminta kebijakan baik ke Kepala Sekolah maupun ke Wakil Kepala Kesiswaan, tapi pihak sekolah tetap memutuskan anak saya harus keluar,” ujar Dede, Selasa (4/11/2025).

Dede mengaku bingung mencari sekolah pengganti karena jurusan anaknya di SMKN 2 Rangkasbitung termasuk jurusan langka, yakni jurusan Pertanian. Ia khawatir keputusan tersebut membuat anaknya terancam putus sekolah dan gagal melanjutkan pendidikan.

“Saya bingung mau pindah ke mana, karena jurusan anak saya jarang ada di sekolah lain. Saya takut masa depannya terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 2 Rangkasbitung, Sukarno, saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon, membenarkan adanya keputusan pengembalian empat siswa kepada orang tua. Ia menyebut, langkah tersebut diambil setelah melalui proses pembinaan dan pemberian surat peringatan (SP) hingga tiga kali.

“Benar, ada empat siswa kelas XII yang dikembalikan kepada orang tuanya karena sudah melakukan pelanggaran di sekolah. Mereka sudah mendapatkan SP tiga kali. Langkah ini kami anggap sebagai kebijakan terbaik demi masa depan mereka,” ujar Sukarno.

Lebih lanjut, Sukarno menjelaskan bahwa pihak sekolah membuka opsi bagi siswa yang bersangkutan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah lain atau melalui program Paket C.

“Silakan saja melanjutkan ke sekolah lain atau mengikuti Paket C. Kami menilai mereka sudah tidak merasa nyaman di SMKN 2 Rangkasbitung,” katanya.

Keputusan ini masih menuai pro dan kontra di kalangan orang tua murid, yang berharap adanya pendekatan lebih humanis menjelang masa kelulusan siswa. (Cecep)

Published in Pendidikan

Tangerang, lensafokus.id — Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menghadiri acara pengukuhan Pengurus Cabang Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Tangerang periode 2024–2028 yang digelar di Aula Kantor MUI. Selasa (4/11/25).

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan apresiasi dan ucapan selamatnya kepada pengurus yang baru dikukuhkan. Ia berharap para pengurus baru dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan, serta semangat pengabdian kepada umat, bangsa, dan negara.

“Selamat kepada mereka yang dikukuhkan hari ini. Semoga amanah yang diberikan dapat dilaksanakan dengan penuh keiklasan, tanggung jawab dan dengan semangat pengabdian,” ujar Bupati Maesyal Rasyid

Ia menegaskan, penghulu memiliki peran penting dan strategis dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah yang menjadi fondasi ketahanan sosial dan spiritual bangsa. Oleh karena itu, seorang penghulu dituntut untuk profesional, berintegritas, dan memiliki akhlak mulia dalam menjalankan tugas.

"Penghulu bukan hanya pelaksana pencatatan pernikahan, tetapi juga penjaga moral umat, pembina keluarga, dan pelopor keteladanan akhlak," tandasnya

Dia juga menyebutkan bahwa APRI merupakan wadah penting dalam mempererat ukhuwah Islamiyah antarprofesi penghulu serta meningkatkan kapasitas dan kualitas para penghulu dalam melayani masyarakat. Dia berharap dengan adanya pengukuhan pengurus tersebut semakin menguatkan peran dan fungsi organisasi untuk senantiasa bersinergi bersama pemerintah dalam pembangunan.

“APRI diharapkan mampu memperkuat sinergi lintas sektoral, memperkuat peran penghulu sebagai bagian penting dalam pembangunan nasional, serta menjadi motor penggerak pembinaan keluarga sakinah dan masyarakat berakhlakul karimah,” imbuhnya.

Lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga memberikan apresiasi tinggi kepada para penghulu yang telah mengabdikan diri dengan dedikasi dan integritas tinggi. Ia meyakini penghulu yang profesional akan menjadi bagian penting dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang religius, sejahtera, dan berdaya saing. Dia pun memberikan pesan kepada seluruh anggota untuk menjadikan APRI sebagai ruang belajar, berdiskusi dan berinovasi sehingga keberadaanya juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

“Jadikan organisasi ini sebagai ruang untuk berbagi, belajar, dan memperkuat kolaborasi dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan berdaya saing,” ucapnya.

Kegiatan tersebut berlangsung khidmat dengan dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, Ketua MUI Kabupaten Tangerang, tokoh agama, serta para penghulu se-Kabupaten Tangerang. (Red)

Published in Banten

Lebak, lensafokus.id — Aktivis dan tokoh masyarakat Lebak, Eli Sahroni, mengingatkan Bupati Lebak agar berhati-hati dalam menentukan posisi strategis Sekretaris Daerah (Sekda). Ia menegaskan, jabatan Sekda bukan sekadar formalitas administratif, melainkan posisi vital yang menentukan arah jalannya roda pemerintahan daerah.

“Bupati jangan sampai hilang emas datang perak. Jika penempatan Sekda tidak tepat dan mengabaikan kepentingan rakyat, maka saya akan memimpin langsung aksi unjuk rasa besar-besaran di depan kantor bupati,” tegas Eli Sahroni dengan nada serius, Selas (4/11/2025).

Menurut Eli, Sekda memiliki peran sangat penting dalam menjaga stabilitas birokrasi dan memastikan kebijakan daerah berjalan efektif serta berpihak pada kepentingan publik. Karena itu, kriteria seorang Sekda harus benar-benar dipertimbangkan secara matang dan objektif.

“Sekda adalah otak administrasi pemerintahan daerah. Ia harus berpengalaman, berpendidikan, dan memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni. Tidak cukup hanya loyal, tapi juga harus punya integritas dan komitmen kuat terhadap pelayanan publik,” ujarnya.

Eli kemudian menjabarkan sejumlah kriteria penting yang harus dimiliki calon Sekda, antara lain:

Pendidikan dan Pengalaman: Memiliki latar belakang akademik yang relevan dan pengalaman panjang di bidang pemerintahan atau manajemen publik.

Kemampuan Manajerial dan Analisis: Mampu mengelola sumber daya dengan efisien dan memiliki ketajaman analisis dalam mengambil keputusan.

Komunikasi dan Kepemimpinan: Dapat berkomunikasi efektif dengan berbagai pihak serta mampu memimpin dan memotivasi aparatur pemerintahan.

Etika dan Integritas Tinggi: Bersih dari praktik korupsi, gratifikasi, serta konflik kepentingan.

Lebih lanjut, Eli menekankan bahwa integritas dan bebas korupsi merupakan syarat mutlak bagi seorang Sekda. Menurutnya, jabatan strategis tersebut harus diisi oleh pejabat yang benar-benar bersih dan memiliki rekam jejak yang teruji.

“Sekda adalah pengendali utama administrasi daerah. Jika orangnya tidak bersih, maka seluruh sistem akan tercemar. Sekda harus transparan dalam mengelola anggaran dan berani menolak praktik penyalahgunaan kekuasaan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, seorang Sekda harus berani mengambil keputusan di bawah tekanan dan mampu beradaptasi dengan dinamika pemerintahan serta kebutuhan masyarakat.

“Pemimpin birokrasi yang ideal bukan yang pandai mencari aman, tapi yang berani menegakkan aturan dan mengabdi untuk rakyat,” tutup Eli Sahroni.

Pernyataan tegas Eli ini menjadi sorotan di kalangan pemerhati kebijakan publik Lebak, yang menilai bahwa proses seleksi pejabat tinggi pratama, khususnya jabatan Sekda, memang harus dijalankan secara transparan, profesional, dan bebas dari kepentingan politik. (Cecep)

Published in Banten
Go to top