Jakarta, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten Tangerang (Pemkab) Tangerang meraih penghargaan sebagai salah satu di antara 50 pemerintah daerah (pemda) berkinerja baik dalam program percepatan penurunan stunting secara nasional. Pada program ini, pemerintah pusat mengalokasikan insentif fiskal sebesar Rp7,2 miliar lebih.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka kepada Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu (12/11/25).
Pada kesempatan tersebut, Bupati Maesyal Rasyid mengungkapkan bahwa penghargaan alokasi fiskal tahun berjalan 2025 tersebut diraih karena Pemkab masuk dalam 50 besar pemerintah daerah berkinerja terbaik atas pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting Tangerang. Penghargaan tersebut juga merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas komitmen dan kerja nyata pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya.
"Alhamdulillah, Kabupaten Tangerang menjadi salah satu dari 50 pemerintah daerah yang berhasil meraih insentif fiskal tahun berjalan, kategori kinerja terbaik dalam percepatan penurunan stunting. Penghargaan ini merupakan bentuk support pemerintah pusat dan jumlah insentifnya sebesar Rp7,2 miliar lebih," ungkap Bupati Maesyal Rasyid.
Lanjut dia, insentif fiskal yang diraih tersebut akan diprioritaskan untuk mendukung program dan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan, seperti pembangunan sarana infrastruktur kesehatan, bedah rumah, palayanan air bersih dan sanitasi lainnya.
"Insentif fiskal ini nantinya akan kita prioritaskan untuk mendukung program-program di bidang kesehatan seperti: pembangunan infrastruktur kesehatan, bedah rumah, membangun pelayanan air bersih dan juga jambanisasi yang semuanya adalah upaya penanganan stunting," jelasnya.
Menurut dia, penghargaan yang raih tersebut menjadi bukti nyata kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Tangerang.
Ini juga menjadi bukti kerja nyata yang kolaboratif antara pemerintah daerah melalui perangkat daerah yang terlibat, tenaga kesehatan dan masyarakat. Kami akan terus berkomitmen memperkuat program intervensi gizi dan layanan kesehatan bagi ibu dan anak," tandasnya.
Pihaknya pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh perangkat daerah dan stakeholder yang telah bersinergi dan berkolaborasi dalam melaksanakan program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Tangerang. Pihaknya berharap penghargaan berupa insentif fiskal ini semakin menambah semangat dan komitmen bersama untuk bekerja lebih baik lagi.
"Atas nama pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh OPD, tenaga kesehatan dan masyarakat yang telah bersinergi dan berkolaborasi nyata dalam pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Tangerang. Kami akan terus berkomitmen memperkuat program intervensi gizi dan layanan kesehatan bagi ibu dan anak," ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wapres Gibran menegaskan kepada para menteri dan kepala daerah yang hadir akan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan pemeritah daerah dalam menjaga keberlanjutan program percepatan penurunan stunting dan optimalisasi hasil pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting.
“Percepatan penurunan stunting ini adalah salah satu program prioritas dari Bapak Presiden. Oleh sebab itu, program ini harus kita kawal bersama. Program ini harus kita keroyok bersama, dan saya rasa kuncinya di sini adalah sinergi antara pusat dan daerah,” ujar Gibran.
Wapres juga menyampaikan bahwa keberhasilan dalam menekan serta menurunkan angka prevalensi secara nasional merupakan keberhasilan bersama. Untuk itu pihaknya juga memberikan pesan kepada seluruh kementerian dan pemerintah daerah untuk terus melakukan terobosan dan inovasi dalam menurunkan angka Stunting di daerahnya masing-masing.
“Keberhasilan ini adalah bersama, semua pihak. Atas arahan Bapak Presiden, kita berhasil menekan angka prevalensi stunting di 2024 menjadi 19,8 persen, atau turun sebanyak 357 ribu anak dibandingkan tahun 2023. Angka ini lebih baik dari proyeksi Bappenas, yaitu 20,1 persen,” ungkapnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Upaya pemberantasan narkoba di Kabupaten Tangerang kini semakin menyadarkan ke akar rumput. Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tangerang menggandeng pemerintah desa memperkuat pelaksanaan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), guna mewujudkan Desa Bersinar, yakni desa bersih dari narkoba.
Kepala BNK Kabupaten Tangerang, Dedy Sutardi menegaskan bahwa kunci keberhasilan program P4GN terletak pada sinergi antara BNK dan para kepala desa sebagai garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Jadi kita bisa raih depan masyarakat bersinar, itu pasti masyarakat itu dikomandoi oleh kepala desa. Karena merekalah yang punya masyarakat secara langsung,” ujar Dedy dalam Rakor Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) untuk ketua apdesi di Ruang Parakan, Gedung Pekerjaan Umum (PU), Rabu (11/12/2025).
Ia berencana memiliki empat fokus program utama, yaitu lingkungan kerja bersinar, lingkungan pendidikan bersinar, lingkungan perusahaan bersinar, dan lingkungan masyarakat bersinar. Dengan output-nya adalah membentuk masyarakat bersinar, maka dari itu diharapkan peran aktif para kepala desa dan perangkatnya.
Dedy menambahkan, program P4GN di tingkat desa akan diperkuat melalui rencana penyusunan program promotif dan preventif oleh pemerintah desa. “Kita harap masing-masing desa nanti sudah menyusun programnya. Baik kampanye moral, sosialisasi, maupun kegiatan tingkat RT dan RW. Semua itu harus dikomandoi kepala desa,” terangnya.
BNK juga berharap mulai tahun 2026 setiap desa dapat memiliki program P4GN sendiri di bawah bimbingan Dinas Pemerintahan Desa (Pemdes).
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Tangerang, Maskota mengungkapkan bahwa sejumlah desa sebenarnya sudah melakukan langkah-langkah sosialisasi dan pencegahan sebelum adanya rapat koordinasi tersebut.
“Kami sudah bersosialisasi dengan masyarakat tentang bahaya narkoba. Tujuan utamanya jelas, bagaimana tidak ada pengedaran narkoba di wilayah desa masing-masing,” kata dia.
Akan tetapi dirinya mengakui bahwa tantangan terbesar justru datang dari sifat peredaran narkoba yang tersembunyi dan sulit dijangkau oleh perangkat desa. "Pengedar itu sembunyi-sembunyi. Kadang datang dari luar wilayah, bahkan teman warga sendiri. Ketika ditangkap tangan pun kami tidak punya kewenangan seperti kepolisian," jelasnya.
Untuk itu, Apdesi berencana memperkuat kolaborasi dengan pihak kepolisian agar penindakan di lapangan bisa lebih efektif. Selain itu, Maskota juga menekankan pentingnya pendekatan keagamaan dan moral untuk menekan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat dan generasi muda.
“Kami libatkan para ustaz, ulama, dan MUI dalam sosialisasi. Kalau masyarakat dekat dengan agama, insya Allah peredaran narkoba bisa ditekan,” tutup dia. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (pemkab) Tangerang melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menyelenggarakan kegiatan Gerakan Ibu Hamil Sehat yang bertema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, di Gedung Serbaguna (GSG) Puspem Kabupaten Tangerang. Rabu (12/11/25).
Acara yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah diikuti oleh 105 ibu hamil yang berasal dari 7 Puskesmas , yakni Puskesmas Tigaraksa, Pasir Nangka, Jambe, Cikupa, Pasir Jaya, Cisoka, dan Puskemas Panongan serta Kader Motivator Kesehatan Ibu dan Anak (MKIA) yang menjadi pendamping ibu hamil untuk setiap kegiatan pelayanan kesehatan di tingkat desa.
Dalam sambutannya, Wabup Intan menandaskan bahwa kebahagiaan dan kesehatan ibu hamil merupakan hal yang sangat penting sebagai fondasi lahirnya generasi unggul dan berdaya saing di masa depan.
"Generasi yang hebat hanya dapat lahir dari ibu yang sehat dan bahagia, serta mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas sejak masa kehamilan,"
Dia menambahkan, pemerintah daerah terus berkomitmen untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, mencegah Stunting sejak dini, serta memastikan setiap ibu hamil mendapatkan pendampingan, asupan gizi yang baik, dan pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan.
Pihaknya sangat mendukung Gerakan Ibu Hamil Sehat tersebut yang bisa dijadikan sebagai ajang edukasi kesehatan kepada para ibu hamil dengan lebih menghibur dan menyenangkan.
"Kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi kesehatan yang lebih menghibur seperti parade ibu hamil sehat. Parade ini juga menjadi media edukatif yang merepresentasikan panduan-panduan untuk kesehatan ibu hamil yang dikemas menjadi lebih menarik dan menghibur," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang,Sri Indriyanti, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Membangun kesehatan bukan hanya tugas pemerintah daerah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Mari kita dukung para ibu agar semakin sadar pentingnya gizi seimbang, pemeriksaan kehamilan teratur, serta pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.
Lanjut dia, pihaknya bersama OPD terkait dan masyarakat terus berupaya mencegah munculnya kasus stunting baru dengan meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu hamil, memperluas akses pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan, serta memperkuat edukasi dan pemberdayaan masyarakat melalui kader dan posyandu.
"Dengan semangat Hari Kesehatan Nasional ke-61 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menegaskan kembali komitmennya untuk melahirkan generasi Kabupaten Tangerang yang sehat, cerdas, dan bebas stunting demi terwujudnya masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing," pungkasnya.
Selain edukasi kesehatan, para peserta juga menerima pemberian makanan tambahan bergizi berupa ikan segar dan olahan ikan yang disediakan dengan dukungan dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang. (Red)