Berita Olah Raga Lensa Fokus

Tigaraksa, Lensa Fokus; Sebanyak 37 unit rumah penduduk Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten,  yang berada di perbatasan Millenium – Tigaraksa, terendam banjir akibat meluapnya kali Cimanceuri, Kamis (02/01). 

Camat Tigaraksa, Hj. Rahyuni, dan Kapolsek Tigaraksa, Kompol. David Candra Babega, bersama unsur aparatur lainya,  meninjau lokasi  banjir tersebut dan sekaligus menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.

Menurut  Camat Tigaraksa,  Rahyuni, banjir yang menggenang  perumahan penduduk di Desa Margasari,  setiap tahun selalu terjadi.  Banjir kali  tahun ini, diperparah  dengan kondisi saluran sungai Cimanceuri   yang menyempit  di daerah Kawasan Millenium,  sehingga tidak mampu menampung debit air yang cukup besar dan deras.

bantuan margasari

Dijelaskan  Rahyuni,  terdapat dua titik banjir di Desa Margsari yakni di Kampung Kaduagung dan Kampung Cangkring.  Korban telah kami berikan bantuan seperti;   mie, beras, dan air mineral.   Bantuan untuk korban terdampak banjir, juga diterima dari masyarakat  sekitarnya. 

Beranjak dari persoalan yang terjadi, kedepan  masyarakat dan semua pihak agar menjaga saluran sungai untuk tetap bersih dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan memelihara  saluran sungai.

Kapolsek Tigaraksa, Kompol. David Chandra Babega, menjelaskan,   air mulai naik dan meluap di sungai Cimanceuri, diketahui sekitar pukul 04.30 WIB dengan ketinggian sekitar 50 cm dan kemudian menggenang 37 unit rumah milik warga.  Tidak ada korban jiwa manusia, akibat  banjir sungai Cimanceuri. Sementara, kerugian yang diderita masyarakat masih dalam pendataan.

Kepala Pukesmas Tigaraksa, Drg. Eko Hartati,  tim kesehatan dari pihak Puskesmas Tigaraksa  sudah diterjunkan ke posko pengungsian dan memberikan bantuan pengobatan gratis. Sedangkan, setelah  banjir surut dan warga akan membersihkan lumpur yang masuk kedalam rumah dan lingkungan, akan diberikan bantuan kaporit.---(riska/em)

Published in Banten

Memperingati HAB (Hari Amal Bakti) ke-74/2020, Kementrian Agama, Kabupaten Pandeglang, Banten, menggelar kegiatan jalan santai dan bhakti sosial.  Kegiatan yang di ikuti ASN Kementrian Agama, masyarakat umum dan para pelajar MTS/MA se-Pandeglang ini, mengambil route jalan Achmad Satriawijaya (depan tribun barat ) alun - alun Pandeglang dan finis di halaman gedung haji kementrian agama Kabupaten Pandeglang.

Kepala Kanwil Kementrian Agama Provinsi Banten, DR. H.  A. Bazari Syam, hadir dalam kegiatan ini dan menyerahkan hadiah doorprize kepada peserta yang beruntung.

Kepala Kementerian Agama  Kabupaten Pandeglang, H. Endang, MPDI, diselenggarakannya HAB (Hari Amal Bhakti)  untuk lebih memupuk kebersamaan antar ASN dilingkungan Kementrian Agama dan masyarakat, menumbuhkembangkan inovasi dan meningkatnya motivasi  pelayanan kepada masyarakat,  Kamis (2/1), kantor Kemenrtrian Agama, Pandeglang.

Usai melaksanakan kegiatan jalan santai, sebanyak 133 orang tenaga honorer dilingkungan Kementrian Agama Pandeglang, menyampaikan harapan untuk bisa diterima menjadi PNS dilingkungan Kementrian Agama  yang disampaikan Ketua Forum Komunikasi KUA Pandeglang,  Syarif Hidayatullah.

Panitia HAB menyediakan ratusan doorprize menarik, sehingga menjadikan perhelatan milad menjadi lebih meriah.  Kemeriahan ini, nampak sekali dengan hadirnya  ribuan para  pelajar Madrasah Tsanawiyah, MDTA, Madrasah Ibtidaiyah dan masyarakat lainya.—(ab/em)

Published in Banten
Thursday, 02 January 2020 21:08

2 Unit Mobil Terseret Banjir, dan Masuk Rumah

Lebak, Lensa Fokus;- Ini peristiwa langka. Selintas, rada aneh juga.  Banjir bandang yang menerjang Kampung Somang, Desa Sukarame dan Sukajaya, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, selain menyebabkan ratusan rumah rusak berat dan ringan serta puluhan rumah lainnya hanyut, ternyata menyeret puluhan mobil yang sedang terparkir di jalan.

Sementara, dua unit mobil; Toyota Avanza dan  Daihatsu Xenia, masuk ke dalam rumah Abah Jali, 65 tahun,  yang letaknya tidak jauh dari jembatan gantung kampung somang  yang putus. Kedua unit kendaraan itu, terparkir di dalam rumah. “Selintas rada enah juga. Dua mobil itu bisa masuk ke dalam kamar dan terparkir rapih. Sekalipun kondisi mobil tersebut, rusak.   Padahal rumah saya  terhalang oleh warung yang berada  di pinggir jalan dan enam rumah lainnya”, jelas Abah Jali di lokasi  bencana, Kamis (2/01).

WhatsApp Image 2020 01 02 at 20.56.06

Menurut  abah Jali, saat banjir datang  pada hari Rabu (1/1),  sedang di warung yang terletak di jalan, tidak jauh dari jembatan gantung.  Ia duduk sambil ngopi pagi, menunggu pembeli. Hujan turun yang tidak begitu deras sejak semalaman, membuat penduduk jarang yang keluar rumah. 

Sekitar pukul 8.15 WIB tiba-tiba air naik, sebatas mata kaki. Masyarakat Kampung Somang,  awalnya  tidak khawatir dengan banjir seperti  itu, karena sudah akrab dengan keseharian dengan kali Ciberang. Namun, sesaat kemudian, terdengar suara bergemuruh. Air bah yang begitu deras bercampur lumpur dan material seperti kayu-kayu besar dan bambu, menghantam jembatan.  Air itu begitu deras dan menakutkan.  Warga berlarian ketempat yang  lebih tinggi, ke jalan raya Sajira.   

Dari kejauhan, nampak kendaraan truk berisi muatan penuh tabung gas elpiji mengambang. Truk itu menghantam bentangan  kawat  jembatan dan  mengeluarkan suara yang cukup keras.  Dan jembatan itu pun putus. Sementara material pepohonan berikutya  datang lagi  menghantam  warung milik abah Jali dan enam rumah lainya yang berada di depan dan sisi samping kanan rumah Abah Jali. Enam rumah itu pun roboh dan hanyut terseret banjir yang tersisa hanya pondasinya. Sementara,  rumah  Abah Jali, masih utuh berdiri kendatipun beberapa bagian temboknya  jebol. 

Abah Jali bersama keluarganya, mengungsi ke rumah kerabatnya di pinggir jalan raya Sajira. Rumah beserta seisinya ditinggalkan.  Sore hari,  setelah air mulai surut, ia menengok rumah, ternyata sudah ada dua mobil;  Toyota Avanza Nomor Polisi  F 1705  FX  dan Daihatsu Xenia Nomor Pol.  F 1629 DL, serta  satu  unit motor Honda A 2057 RX,  terparkir di dalam  rumah. Sedangkan satu unit lagi, mobil Suzuki Ertiga milik tetangganya, hanyut terbawa arus.

Diduga mobil yang terpakir di jalan raya ini, terserat arus banjir  dan melewati bekas enam  rumah dan satu warung yang sudah roboh. Kemudian mobil itu, menghantam kusen jendela dan jebol, lalu masuk ke dalam rumah.---( dimas/em)

Published in Banten

Tigaraksa, lensafokus.id - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang memberikan bantuan kebutuhan dasar kepada korban banjir yang terjadi di Kecamatan Cisoka dan Kecamatan Solear.

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id - Aksi geber motor yang dilakukan Wawan dan Romi di Jalan Raya Cisoka, Desa Megu, Kecamatan Cisoka, berujung pada penganiayaan terhadap keduanya oleh enam orang pelaku. 

Published in Banten

TANGERANG, lensafikus.id - Polresta Tangerang menerjunkan tim kesehatan di lokasi banjir yakni di wilayah Kecamatan Cisoka dan Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Tim kesehatan diterjunkan untuk dapat membantu warga dalam hal pelayanan kesehatan. Selain tim kesehatan, Polresta Tangerang juga menurunkan personel guna membantu proses evakuasi warga.

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id - Seorang kakek bernama Samsudin (61) warga Kampung Pabuaran RT 03/ RW 04, Desa Pasir Barat, Kecamatan Jambe, nekat bunuh diri dengan cara menggantung diri di rumah kosong, diduga, pelaku nekat mengakhiri hidupnya lantaran himpitan ekonomi.

Published in Banten
Thursday, 02 January 2020 18:31

Bupati Zaki Tinjau Lokasi Banjir

Kelapa Dua,lensafokus.id -Bupati Tangerang A Zaki Iskandar bersama Wakil Bupati tangerang dan Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyied meninjau langsung ke se jumlah lokasi yang terkena banjir di Kabupaten Tangerang. Rabu (01/01/20).

Published in Banten

KAB TANGERANG, LENSA FOKUS- Bupati Tangerang, A. Zaki Iskandar, blusukan naik motor ke lokasi banjir di Kecamatan Cisoka dan Kecamatan Solear, Kamis. (02/01/20).

Usai blusukan, Zaki Iskandar, mengatakan, banjir di kecamatan Cisoka dan Kecamatan Solear ini terjadi karena debit air di Sungai Cidurian meluap. Zaki berjanji, bantuan akan terus diberikan dan ditingkatkan sampai kebutuhan masyarakat yang menjadi korban banjir bisa terpenuhi.

"Pemerintah Kabupaten Tangerang akan terus membantu memberikan makanan dan membersihkan rumah penduduk korban banjir," Kata Zaki. Menurut Zaki, berdasarkan hasil pantauan di beberapa lokasi banjir, diantaranya;  Kampung Nyompok Girang, Kampung Selapajang, dan Kampung Solear, Kecamatan Solear banjir sudah mulai surut.

"Alhamdulilah air sudah mulai surut dan warga pun sudah mulai kembali membersihkan rumahnya di bantu dari BPBD Kabupaten Tangerang, Tim Offroad Kabupaten Tangerang, organisasi kemasyarakatan, TNI, POLRI  dan bersama sama membantu membersihkan rumah warga," ungkapnya.

Camat Cisoka, Ahmad Hapid, mengatakan, banjir di wilayah perbatasan antara Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang terjadi pada Kamis (02/01/20) sekitar pukul 02.00 WIB. Banjir yang melanda wilayahnya itu, cukup besar. Sebelumnya banjir besar ini pernah terjadi  pada 2017 lalu.- (riska/em)

Published in Banten

Lebak, Lensa Fokus;- Jembatan gantung di Kampung Somang, Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, putus  dari kedua belah ujungnya. Beton kedua pondasi jembatan tersebut jebol, akibat di terjang bongkahan  “awi sadapur” atau  serumpun bambu ( bambu sadapur- red bahasa sunda) dalam peristiwa banjir bandang yang meluluhlantakan desa ini dan perkampungan lainya, Rabu (1/1) siang.

Wartawan Lensa Fokus,  Ikhwan Dimas Permana, yang terjun ke lokasi bencana, Kamis (2/01), menyaksikan kepiluan masyarakat setempat.  Warga yang dibantu para relawan bersama TNI/POLRI, BPBD dan Tagana,  bergotong royong membersihkan rumah warga. Selain itu,   mengangkat lumpur, bongkahan batu,  pepohonan  besar dan batang kelapa yang  berserakan dan menutup akses jalan menuju Kampung Somang.

Sementara, excavator atau beko ukuran kecil “milik” kelompok tani bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Lebak dan dioperasikan Andre, dirasakan membantu dalam  menyingkirkan bongkahan bebatuan dan kayu-kayu yang berserakan disekitar rumah penduduk dan menghalangi jalan.  

 evakuasi korban

 

Di bantaran sungai Ciberang, anggota Brimob dari Serang dan personil POLRI dari Polres Lebak, mengevakuasi masyarakat Somang dan sekitarnya untuk menyebrang  ke jalan raya Sajira. Masyarakat Somang dan sekitarnya baru hari ini (Kamis, siang-red) bisa menyebrang kejalan raya, setelah  sehari semalam lebih “terkurung” di  kampung tersebut.  Kampung Somang, merupakan kampung terpadat di Desa Somang dan Sukajaya. Di kampung ini  terdapat sekitar 1.500 rumah. 

“Sampai dengan tadi pagi, kami belum bisa menyebrang, karena kali Ciberang masih deras. Sejak kejadian banjir, masyarakat mengungsi ke kampung Sanding atau melewati Kalawijo, Kecamatan Muncang, untuk kemudian berputar  melewati Gajrug, Kecamatan Cipanas  atau Leuwidamar,  jika ingin sampai ke ujung (seberang kampung).” kata Suminta, warga Somang di lokasi bencana, Kamis (2/01).

Menurut Suminta, saat kejadian pada hari Rabu, hujan turun cukup deras. Ia bersama warga lainya tengah berada di sekitar warung yang terletak di ujung jembatan (jalan Sajira).  Sekitar jam 8.15 WIB air di kali Ciberang, naik. Namun sampai sebatas kaki dan surut lagi. Sesaat  kemudian, terdengar suara bergemuruh. Air bah yang begitu deras, bersama material seperti kayu-kayu besar dan bambu, menghantam jembatan.  Air itu begitu deras dan menakutkan.  Warga berlarian ketempat yang  lebih tinggi, ke jalan raya Sajira.   

Dari kejauhan, nampak kendaraan truk berisi  muatan penuh tabung gas elpiji  mengambang. Truk itu menghantam  bentangan kawat  jembatan  dan mengeluarkan suara yang cukup keras. Dan jembatan itu pun putus.

Sementara material pepohonan berikutya datang lagi menghantam rumah  yang berada dipinggir kali. Rumah itu pun roboh. Rumah yang roboh ini, bersamaan dengan material  lain menghantam  enam rumah berikutnya.  Dan sebanyak enam rumah di ujung jembatan ini   pun jebol, yang yang tersisa hanya pondasi.

“Abdi sempat bengong pa,  kaget jeung ngadegdeg. Umur geus 60 tahun, kara kuari  nempo banjir Ciberang gede jeung kenceng pisan. Pokona ngeri di caritakeun mah ( saya sempat gemetar, meihat banjir seganas itu. Usia saya sudah 60 tahun, baru kali ini menyaksikan banjir bandang seganas itu).” Jelas Suminta, dalam dialek sunda khas Banten. Jembatan kali Ciberang di Kampung Somang, merupakan prasarana transportasi  masyarakat Desa Sukarame dan Sukajaya, dari dan arah ke jalan raya Sajira. 

Eka, pendamping Desa Sukarame, menjelaskan, masyarakat untuk sementara di tampung di Kantor Desa Sukarame dan ada yang menumpang di kerabatnya. Bantuan dari masyarakat sekitarnya sudah mengalir sejak peristiwa banjir terjadi pada hari Rabu. Masyarakat masih memerlukan bantuan makanan, obat-obatan dan lampu penerangan, karena jaringan listrik terputus. —(em)

Published in Banten
  •  Start 
  •  Prev 
  •  1  2 
  •  Next 
  •  End 
Page 1 of 2
Go to top