Rangkasbitung, Lensa Fokus; Memasuki awal tahun baru 2020, Rabu (1/01), sebanyak enam Kecamatan di wilayah Kabupaten Lebak, Banten, di terjang banjir bandang akibat meluapnya sungai Ciberang dan Cidurian serta longsor. Hujan turun dengan intesitas tinggi menjelang pergantian tahun di wilayah bagian tengah Kabupaten Lebak mengakibatkan banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah. Kecamatan yang tertimpa banjir dan longsor itu, yaitu; Kecamatan Cipanas, Lebakgedong, Sajira, Curugbitung, Maja dan Cimarga.
Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, bersama Forkopimda setelah mendapat laporan dari para camat, Rabu (01/01), langsung meninjau lokasi bencana dan mengintruksikan kepada para OPD di Kabupaten Lebak untuk segera memberikan pertolongan dan bantuan kepada para korban.
Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, meminta kepada seluruh warga, khususnya yang terkena musibah agar tetap waspada dan segera menyelamatkan jiwa terlebih dahulu khawatir ada bencana susulan, karena saat ini masih musim hujan. Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia, menyampaikan terimakasih kepada jajaran TNI/Polri, Ormas, Relawan, masyarakat dan seluruh pihak yang telah tanggap dalam melakukan pertolongan pertama terhadap masyarakat yang terkena musibah.
Pemkab Lebak dan sejumlah relawan saat ini tengah mendistribusikan kebutuhan pokok dan mendirikan posko kesehatan serta dapur umum di beberapa titik lokasi bencana untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi korban bencana.
Kabag Humas Setda Lebak, Eka Prasetiawan, menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Lebak bersama para relawan sudah membangun 7 posko pengungsian untuk menampung 427 KK yang tersebar di gedung PGRI Kecamatan Sajira, Posko di Desa Cibungur, Kecamatan Sajira, Posko di Desa Bungur Mekar, Pokso di Kp. Kadu Luhur, Desa Tambak dan Posko di Desa Mayak, Kecamatan Curugbitung.
Sedangkan, adanya laporan dua orang warga Kp. Bungawari, Desa Banjarsari, Kecamatan Labakgedong, yang dinyatakan hilang dan diduga terbawa arus banjir atau tertimbun longsoran, masih dalam tahap pencarian TIMSAR, jelas Eka Prasetiawan.
Data sementara yang diperoleh Lensa Fokus, total desa terdampak sebanyak 17 desa dengan jumlah kerusakan; 1.747 rumah terendam, 135 rumah rusak berat, 185 rumah rusak ringan dan 17 rumah hanyut terbawa derasnya banjir bandang.
Selain itu, infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang tersebut sebanyak 14 buah jembatan rusak/putus dan amblasnya beberapa ruas jalan. Jembatan yang rusak itu sebagai berikut; jembatan permanen di Desa Sajira, Kecamatan Sajira, jembatan permanen di Kampung Muara, Kecamatan Lebakgedong dan jembatan gantung di kampung Leuwi Sieun Desa Candi, Kecamatan Curugbitung.
Kemudian, jembatan gantung di kampung Nganceng, jembatan gantung Kp. Nunggul, jembatan gantung Belahayang, jembatan gantung Pasir Eurih, Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, jembatan gantung di Desa Bintangresmi, Jembatan gantung di Haur Gajrug, Jembatan gantung di Desa Luhur Jaya, Kecamatan Cipanas dan jembatan gantung di Desa Tanjusari, Kecamatan Maja. Hingga saat ini nilai kerugian kerusakan rumah, gedung sekolah, jembatan, jalan dan fasilitas umum lainnya masih dalam perhitungan.—( dimas/em)
Rangkasbitung, Lensa Fokus;- Jumlah korban terdampak banjir bandang yang menimpa warga Desa Sajira Mekar, Sajira Timur, Kecamatan Sajira, dan beberapa desa di wilayah Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, sekitar 2.000 kepala keluarga.
Para korban, untuk sementara mengungsi dan menempati lapangan futsal dan balai desa. Pihak kepolisian bersama Basarnas, BPBD, TNI dan Pemerintah Kabupaten Lebak, juga telah mendirikan beberapa dapur umum dilokasi bencana untuk melayani warga.
"Data sementara, yang terkena bencana banjir sekitar 2.000 KK yang ditampung di balai desa dan lapangan futsal. Kami sudah mempersiapkan logistik di setiap titik bencana, bekerjasama dengan pemerintah daerah dan kepala desa”, kata Kapolres Lebak Polda Banten, AKBP Firman Andreanto, di Mapolsek Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (01/01/2020).
Menurut Kapolres, lokasi bencana terparah berada di Kecamatan Lebak Gedong, lantaran sumber banjir berada di perkampungan yang masuk ke dalam kawasan Gunung Halimun Salak Kecamatan Lebak Gedong.
"Kami bersama tim yang lain, tadi sudah kelokasi dan banyak jalan terisolir, karena tertimbun longsor. Ada sekitar ada enam titik tanah yang bercampur air, karena (jika dilalui) bisa tenggelam dalam tanah. Terparah itu di Lebak Gedong, karena air berasal dari sana," jelas Kapolres Lebak, AKBP Firman Andreanto.
Sementara, adanya laporan dari warga dan perangkat desa tentang adanya delapan warga yang hilang, dan di duga terbawa hanyut atau terkubur material longsoran, pihak Kepolisian dan tim penyelamat masih mendalami informasi warga tersebut, sambil melakukan upaya pencarian korban.
"Untuk orang hilang, ada dua orang diperkirakan hanyut, kemudian ada enam orang diperkirakan tertimbun tanah. Berdasarkan informasi dari masyarakat dan perangkat desa, masih kita dalami," jelasnya.
Sementara Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol. Edy Sumardi Priadinata, menyatakan bahwa Polda Banten telah menggerakkan sekitar 300 orang personil POLRI, yang terdiri Sat Brimob, Dit Samapta, Dit Polairud, Bid Dokkes, Bid Humas, Polres Lebak dan Polsek, serta menyiagakan personil lain dari Polres Serang. Polda Banten juga sudah menyediakan dapur umum untuk memberikan layanan makanan kepada warga di lokasi pengungsian serta memberikan layanan kesehatan.—(bidhumas/riska/em)