Hidup Sebatang Kara di Gubuk, Nenek Minah Butuh Perhatian Pemerintah

Tangerang, lensafokus.id -- Sudah selayaknya usia senja merupakan waktu bagi seseorang menikmati masa tuanya bersama keluarga. Namun, tidak dengan nenek Minah (53) Tahun, Perempuan yang berusia lanjut ini diketahui tinggal dengan seorang anak yang menemani.

Nenek Minah menuturkan, mempunyai 5 orang anak. 2 meninggal dunia dan 2 lagi sudah tidak tinggal bersama dengan nenek Minah.

"Saya mempunyai 5 orang anak, 2 sudah meninggal dan 2 lagi sudah tidak tinggal bersama," Ucapnya saat di temui media lensafokus.id, Selasa, (19/1/2021).

Nenek Minah yang bekerja sebagai kuli cuci berpenghasilan sehari hanya 40 ribu, yang ia dapatkan untuk menghidupi 1 anak yang sekarang mempunyai penyakit paralisis ( Kelumpuhan ).

"Setiap hari bekerja jadi kuli cuci, penghasilan saya sehari 40 ribu," Lanjutnya.

Menjalani takdir kehidupan yang serba kekurangan, Nenek Minah (53) tahun, hidup di sebuah gubuk sederhana, yang beralamat di Kampung Tapos RT.014 RW.005 , Desa Tapos, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang ini tetap tegar menghadapi berbagai cobaan yang silih berganti.

Dari mulai membersihkan rumah hingga pekerjaan rumah lainnya pun dikerjakan nenek Minah (53) seorang diri. Padahal, wanita seusianya sudah selayaknya menikmati kehidupan dengan tenang dan damai.

Tidak jarang, hawa dingin sering merasuki tubuh nenek tua ini di kala malam hari melalui sela-sela dinding yang sederhana. Bahkan, di beberapa sisi rumah nampak sudah tidak layak untuk dijadikan sebagai rumah bagi wanita usia lanjut ini.

Nenek Minah pun mengungkapkan ketakutannya jika suatu saat rumah yang selama ini ia tinggali tersebut dapat ambruk sewaktu-waktu lantaran termakan usia. Dan rapuh.

Nenek Minah berharap adanya bantuan dari pemerintah, perihal rumahnya yang sudah sangat rapuh dan tidak layak huni.

"Saya berharap adanya bantuan dari pemerintah mengenai rumah saya yang sudah rapuh," Tuturnya. (Renaldi)

Rate this item
(1 Vote)
Go to top