Di Kabupaten Lebak, 1.747 Rumah Terendam dan 14 Jembatan Putus, Akibat Banjir Bandang dan Longsor

Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayaba  bersama Forkopimda Lebak, meninjau lokasi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Sajira dan sekaligus memberikan bantuan Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayaba bersama Forkopimda Lebak, meninjau lokasi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Sajira dan sekaligus memberikan bantuan

Rangkasbitung, Lensa Fokus;  Memasuki awal tahun baru 2020, Rabu (1/01),  sebanyak enam Kecamatan di wilayah  Kabupaten Lebak, Banten, di terjang banjir bandang akibat meluapnya sungai Ciberang dan Cidurian serta longsor. Hujan turun  dengan intesitas tinggi menjelang pergantian tahun  di wilayah bagian tengah Kabupaten Lebak mengakibatkan banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah. Kecamatan  yang tertimpa banjir dan  longsor itu, yaitu; Kecamatan Cipanas, Lebakgedong, Sajira, Curugbitung, Maja dan Cimarga. 

Bupati Lebak,  Hj. Iti Octavia Jayabaya, bersama Forkopimda setelah mendapat laporan dari para camat, Rabu (01/01),  langsung meninjau lokasi bencana  dan mengintruksikan kepada  para OPD di Kabupaten Lebak untuk segera memberikan pertolongan dan  bantuan kepada para korban. 

Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, meminta kepada seluruh warga, khususnya yang terkena musibah agar tetap waspada dan segera menyelamatkan jiwa terlebih dahulu khawatir ada bencana susulan, karena saat ini masih musim hujan. Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia,  menyampaikan terimakasih kepada jajaran TNI/Polri, Ormas, Relawan, masyarakat dan seluruh pihak yang telah tanggap dalam melakukan pertolongan pertama terhadap masyarakat yang terkena musibah.

Pemkab Lebak dan sejumlah relawan saat ini tengah mendistribusikan kebutuhan pokok dan mendirikan posko kesehatan serta dapur umum di beberapa titik lokasi bencana untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi korban bencana. 

Kabag Humas Setda Lebak,  Eka Prasetiawan, menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Lebak bersama para relawan sudah membangun 7 posko pengungsian untuk menampung 427 KK yang tersebar di gedung PGRI Kecamatan Sajira, Posko di Desa Cibungur, Kecamatan Sajira, Posko di Desa Bungur Mekar, Pokso di Kp. Kadu Luhur, Desa Tambak dan Posko di Desa Mayak, Kecamatan Curugbitung.

Sedangkan, adanya laporan dua orang warga Kp. Bungawari, Desa Banjarsari, Kecamatan Labakgedong, yang dinyatakan hilang dan diduga terbawa arus banjir atau tertimbun longsoran, masih dalam tahap pencarian TIMSAR, jelas Eka Prasetiawan.

Data sementara yang diperoleh Lensa Fokus, total desa terdampak sebanyak 17 desa dengan jumlah kerusakan; 1.747 rumah terendam,  135 rumah rusak berat, 185 rumah rusak ringan  dan  17 rumah hanyut terbawa derasnya banjir bandang.

Selain itu, infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang tersebut sebanyak 14 buah jembatan rusak/putus dan amblasnya beberapa  ruas jalan. Jembatan yang rusak itu sebagai berikut; jembatan permanen di Desa Sajira, Kecamatan Sajira, jembatan permanen di Kampung Muara, Kecamatan Lebakgedong dan jembatan gantung  di kampung Leuwi Sieun  Desa Candi, Kecamatan Curugbitung.

Jembatan putus sajira

Kemudian, jembatan  gantung di kampung Nganceng,  jembatan gantung Kp. Nunggul, jembatan gantung Belahayang, jembatan gantung Pasir Eurih,  Desa Tambak, Kecamatan Cimarga,  jembatan gantung  di Desa Bintangresmi, Jembatan gantung di  Haur Gajrug, Jembatan gantung di Desa Luhur Jaya,  Kecamatan Cipanas dan jembatan gantung di Desa Tanjusari, Kecamatan Maja.  Hingga saat ini nilai kerugian  kerusakan rumah, gedung sekolah, jembatan, jalan dan fasilitas umum lainnya masih dalam perhitungan.—( dimas/em)

Rate this item
(0 votes)
Go to top