Ribuan Jemaah Hadiri Tablig Akbar Polresta Tangerang

Ribuan Jemaah Hadiri Tablig Akbar Polresta Tangerang Foto : Polresta Tangerang for Lensa Fokus

TANGERANG - Ribuan Jamaah membludak dan memadati Mesjid At-Taqwa, Park View, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Minggu (2/12/18). Ribuan jamaah itu datang untuk menghadiri acara Istigosah dan Tablig Akbar yang diselenggarakan Polres Kota Tangerang dan masyarakat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada acara yang turut dihadiri Kapolda Banten Brigjen Pol Tomsi Tohir itu, para jamaah khidmat mendengarkan ceramah dari Habib Jindan bin Novel. Dalam tausyiah-nya, Habib Jindan menyebut, Nabi Muhammad adalah referensi terbaik untuk berdakwah. Dakwah Nabi Muhammad, kata Habib Novel, adalah dakwah yang santun dan lemah-lembut.

"Dalam kitab atau literatur apa pun, tak pernah dijumpai catatan bahwa Nabi Muhammad itu kasar dan suka mencaci. Maka, bila saat ini ada pendakwah yang mudah mengeluarkan hujatan, entah kepada siapa dia belajar berdakwah. Pastinya bukan kepada Nabi Muhammad," kata Habib Novel.

Habib Novel menyampaikan, diutusnya Nabi Muhammad sebagai Rasul adalah untuk memperbaiki akhlak umat manusia. Nabi Muhammad, lanjutnya, adalah sebaik-baiknya teladan. Dengan demikian, Habib Novel menambahkan, dakwah Islam adalah dakwah yang mengutamakan kebijaksanaan dan kearifan.

"Dakwah Islam itu mengajak kepada Allah, pada kebaikan. Bila dakwah mengajak kepada selain Allah, kepada urusan dunia atau politik misalnya, maka itu penipuan karena mengatasnamakan dakwah agama," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan, penyelenggaraan peringatan Maulid di luar lingkungan Polresta Tangeang adalah untuk mendekatkan polisi kepada masyarakat. Menurutnya, momentum Maulid adalah saat yang tepat memperkuat persatuan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Diutusnya Nabi Muhammad pun untuk mempersatukan, bukan memecah-belah," katanya.

Sabilul berharap, kegiatan itu dapat memberi kesejukan kepada masyarakat terutama jelang perhelatan pentas politik tahun depan. Menurutnya, di majelis ilmu, semua perbedaan lebur dan semua menjadi setara dalam kekhidmatan.

"Selain itu, kami juga berharap, kegiatan ini menjadi tonggak untuk menggerakkan mesjid sebagai fungsi ibadah, pendidikan, dan persatuan. Bukan provokasi, politisasi, hoax, dan radikalisme," tandasnya.

Rate this item
(0 votes)
Go to top