Warga Miskin di Jayanti Tidur Beralaskan Plastik

Nenek Sarah (72) tidur beralaskan plastik. Nenek Sarah (72) tidur beralaskan plastik. Sutisna

TANGERANG-Nasib malang dialami seorang Nenek Sarah (72) warga Kampung Pabuaran Rt.02/01, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. Pasalnya, rumah yang ditempatinya berukuran 3x4 meter yang terbuat dari bilik, bambu keadaannya sangat memperhatinkan. Kamis, (16/8/2018).

Potret kemiskinan masih mewarnai kawasan penyangga Ibu Kota. Di Kabupaten Tangerang, masih ada seorang nenek renta yang selama 15 tahun telantar dan hanya tinggal di sebuah gubuk. Anak Nenek Sarah, Ronih (46) saat ditemui dirumahnya mengaku sedih karena rumah yang ditempati  keadaannya sudah miring, kalau  musim hujan disertai angin air masuk ke dalam rumah disebabkan gentengnya sudah pada pecah  terpaksa  numpang tidur di tetangga  selan itu juga takut  roboh menimpa.

Ronih Berharap agar Pemkab Tangerang dan donatur lainnya mau memberikan bantuan untuk  memperbaiki rumah, karena kami seorang janda yang sudah tua dan tidak punya penghasilan yang tetap untuk makan sehari hari pun mengandalkan pemberian dari tetangga, apalagi  memperbaiki rumah tidak ada biaya.

Nenek Sarah (72), Warga Kampung Pabuaran Rt.02/01 , Desa Pabuaran Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, ini tinggal bersama Anaknya Ronih (46) tahun. Dan memiliki dua orang anak yang memiliki keterbelakangan mental, Muhamad Liadi (14) tahun, Juanah (26) tahun. Sementara Aspuri (55) tahun meninggal dunia karena kecelakaan, sejak 15 tahun yang lalu. 

Usianya yang sudah renta membuat Ronih (46) tak mampu mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hanya beraktivitas menjadi pesuruh, mengurus sawah milik tetangganya, Mau tak mau ia mengandalkan bantuan dari tetangga. Nenek bertubuh kurus kering ini tinggal di sebuah gubuk yang dibangun di atas tanah milik peninggalan orang tuanya, dan para tetangga jugalah yang setiap hari memberikan makan.

Dalam setahun terakhir, kondisi kesehatan Nenek Sarah (72) yang menderita penyakit komplikasi ini, mulai memburuk. Puncaknya, terjadi sejak 1 tahun terakhir. Keluarga tak memiliki cukup uang untuk membawa Nenek Sarah berobat, sehingga sakit yang dideritanya semakin parah.

Pantuan wartawan dilapangan,  benar, kondisi rumah Nenek Sarah (72) sudah tak layak pakai untuk di huni, karena dinding serta tiang rumahnya sudah banyak yang patah. Bahkan, rumah itu sudah miring ke kanan dan hampir ambruk akibat beberapa tihang penyangganya sudah pada lupuk dimakan usia.

Berharap kasus Nenek Sarah ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya pemda. Jangan sampai warga miskin di daerah yang julukannya kota seribu industri ini hidup telantar dan belum mendapatkan perhatian dari pihak Pemkab Tangerang.

Rate this item
(0 votes)
Go to top