Print this page

Kantor Bahasa Provinsi Banten Berikan Penghargaan Kepada Media Massa Penggunaan Bahasa Indonesia Terbaik

Foto : Berikan Penghargaan Kepada Media Massa Penggunaan Bahasa Indonesia Terbaik Foto : Berikan Penghargaan Kepada Media Massa Penggunaan Bahasa Indonesia Terbaik

Serang, lensafokus.id -- Kantor Bahasa Provinsi Banten Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, berikan penghargaan kepada media massa dalam penggunaan Bahasa Indonesia terbaik di Provinsi Banten.

Ada 3 kategori media massa yang yakni media massa cetak, online, dan media elektronik yang dijaring melalui pengawasan penggunaan bahasanya oleh Kantor Bahasa Banten, yaitu:

Kategori Media Massa Cetak :
1. Suluhnews Kota Tangerang
2.Legislatif Kabupaten Lebak
3. Radar Banten Kota Serang

Kategori Media Massa Daring :
1. Born.CO Kota Serang
2. Kabar Banten Kota Serang
3. Titiknol.co.id Kota Serang

Kategori Media Massa Elektronik :
1. Banten TV Kota Serang
2. Tangerang TV Kota Tangerang
3. Radio Angkasa Kabupaten Pandeglang

Penganugerahan pemenang dilakukan bersamaan dengan Diskusi Kelompok Terpumpun Penggunaan Bahasa di Media Massa Propinsi Banten, di Aula Hotel Puri Kayana, Banten, Senin lalu, (26/10/2020).

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut, Halimi Hadibrata, Kepala Kantor Bahasa Banten, Willy Pramudya, mantan wartawan Kompas, dan Abdul Malik, akademisi Unsera Serang.

IMG 20201102 WA0015 compress54

Halimi Hadibrata, Kepala Kantor Bahasa Banten mengatakan, pengawasan penggunaan bahasa pada media massa sudah dilakukan oleh Kantor Bahasa Banten.

Pengawasan itu meliputi: penggunaan ejaan, pemilihan kata, tata kalimat, paragraf, penalaran, dan akurasi informasi, sambungnya.

Media yang terbina dalam penilaian tahun ini terdiri dari 20 media massa cetak, 40 media massa daring dan 10 media massa elektronik, melalui penentuan 3 peserta terbaik media massa (cetak, elektronik, dan daring) di Daerah yang terbina dalam penggunaan Bahasa Indonesianya.

Sementara itu, Willy Pramudya lebih menyoroti pada aspek pemilihan kata dan tata kalimat yang masih kurang tepat, terutama pada beberapa media di daerah.

Oleh karena itu dirinya mengajak kepada para jurnalis untuk Kembali ke Bahasa Jurnalistik yang bermartabat dan mencerahkan.

Sedangkan, Abdul Malik, dalam kesempatan tersebut menyatakan, terjadinya ketimpangan dalam penggunaan bahasa di media massa dipengaruhi oleh pemilihan segmen dari media tersebut.

Media nasional sangat memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik, sementara media lokal sering dipengaruhi oleh pimilihan segmen pembaca dan logat kedaerahan.

Namun demikian ketiga pembicara sepakat terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik itu media lokal maupun media nasional. (IKP/Anwar)

Rate this item
(0 votes)