Print this page

Pantai Pulo Manuk, Terus Ditata Menyambut Tahun Baru 2020

Pantai Pulo Manuk, Terus Ditata Menyambut Tahun Baru 2020 Foto: Dimas/Lensa Fokus

PANTAI Pulau Manuk, di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten Selatan, kini terus di tata untuk “memanjakan” pengunjung menyambut  datangnya tahun 2020.  Pantai yang satu ini berada di  Desa Darmasari,  sekitar 5 KM  dari jalan raya  Bayah – Cibareno.

Pantai  Pulau Manuk, sangat indah di pandang mata. Dengan bentuknya yang   melingkar dan pasir putih yang bersih, pengunjung dapat sepuasnya  berenang atau  bermain.  Di sekitar Pulau Manuk, suasanya teduh, pepohonan  besar  yang  berusia ratusan tahun turut mempercantik suasana destinasi alam ini. 

IMG 20191229 WA0045

Kawasan wisata di Pulau Manuk,  di kelola  Perum Perhutani Banten.  Di tempat ini beberapa gajebo yang unik untuk tempat bersantai merupakan salah satu fasilitasi disediakan  bagi wisatawan yang akan merayakan tahun baru 2020.  Bagi yang senang dengan ikan laut, pengunjung bisa memesan   dan mengadakan “pesta” ikan bakar dengan harga terjangkau.   Di tempat ini  terdapat rumah makan atau kios yang menyedian aneka  kuliner dan  souvenir  khas Banten selatan.

“Pihak pengelola bersama  para  pelaku  usaha pariwisata, terus melakukan pembenahan dan penataan sekitar kawasan pantai. Menjelang  datangnya tahun baru 2020, sudah banyak yang meminta informasi tentang kondisi keamanan  pantai di Banten Selatan dan  yang bocking cottage.”kata Erwin Komara  Sukma,  di Pulau Manuk, Minggu (29/12).

Menurut  Erwin  Komara, selain  dengan penataan  kawasan wisata, pihaknya juga  terus melakukan pelatihan kepada para pemuda di Banten Selatan yang tergabung dalam personil Balawista (Badan Penyelamat Wisata  Tirta).  

IMG 20191229 WA0046

“Para personil Balawista,  akan terus memantau dan memberikan peringatan kepada pengunjung, tentang keamanan dan batas-batas  yang  diperbolehkan untuk  berenang.  Pengunjung diharapkan mematuhi  saran dan himbauan dari personil penyelamat wisata ini.” kata  Erwin yang juga Ketua Balawista  Banten Selatan.

Selain  menikmati indahnya pantai  Pulau Manuk, pengunjung  juga bisa menyaksikan  aneka hewan  seperti;  monyet  yang bergelantungan serta akrab dengan pengunjung.  Bila  ada makanan  yang diberikan, monyet-monyet yang berada di kawasan Perum Perhutani ini  akan turun dari pepohonan besar yang berusia ratusan tahun menyambangi dan melahap makanan.  Turun naiknya monyet-monyet ini merupakan pemandangan tersendiri.

Di Pulau Manuk, selain  menikmati indahnya pantai,  pengunjung juga  bisa tracking menyusuri jalan menembus rimbunnya hutan  dengan aneka pohon besar berusia ratusan tahun hingga  menembus Desa Sawarna.  Jalan yang  berkelok,  terkadang  naik dan turun, merupakan kesan tersendiri berkunjung ke daerah ini. Sesekali pengunjung  akan mendengar suara burung berkicau atau “teriaknya” binatang  lutung dan menjadi kesan tersendiri.

Di Pulau Manuk juga terdapat goa.  Penduduk Banten Selatan menyebutnya dengan Goa “Lawang Saketeng”.  Menurut cerita,  goa ini dulunya merupakan tempat bertapa dan  persinggahan  Prabu  Eyang Kian Santang.  Dari Pantai ini, konon,  putera Prabu Siliwangi itu  dengan kesaktianya  berjalan di atas laut (napak) menuju Pajajaran.—( dimas/em)

Rate this item
(0 votes)

Related items