Print this page

Harga Hewan Kurban Dipastikan Stabil

Harga Hewan Kurban Dipastikan Stabil Foto: Mad Sutisna/Lensa Fokus

TANGERANG - Menjelang Idul Adha 2019, para pedagang hewan kurban mulai menjamur di Kabupaten Tangerang, Rabu (18/7/2019). 

Di tahun ini para pedagang memilih untuk menjajakan hewan kurban lebih awal meskipun tingkat penjualan dipastikan akan ramai pada H-3 sebelum Idul Adha, yang rencananya jatuh pada tanggal 11 Agustus nanti. Selain itu para pedagang juga memastikan bila harga hewan kurban tidak mengalami kenaikan dan menjamin hewan kurban yang dijajakannya itu terbebas dari penyakit.

Salah satu pedagang  hewan kurban domba di Kecamatan Cikupa, Lukman (61) menjelaskan, bila dirinya telah berdagang hewan kurban sejak lima tahun terakhir di Jalan Raya Padat Karya Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa. Domba yang dijajakannya merupakan domba dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Jadi dari sana dikirim ke sini (Cikupa) untuk saya jual, tahun kemarin penjualan lumayan ramai dengan 43 domba habis terjual. Tahun ini sekarang bertambah menjadi 64 domba dengan rata-rata harga Rp 2-3 Juta, harga itu masih tetap sejak Idl Adha kemarin artinya tidak ada kenaikan,” jelasnya.

Lukman mengatakan, domba-domba yang dijajakannya tersebut dikelaim sehat dan terbebas dari penyakit, meskipun belum di tes kesehatan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang. 

“Sekitar dua minggu lagi tes kesehatan dari mantri (dokter) hewan kecamatan untuk hewan-hewan kurban ini. Untuk penjualan para pembeli itu lebih banyak pesan dahulu (Pre Order), jadi kami mesan domba yang dipesan pembeli untuk dijual,” ujarnya.

Hal senada disampaikan pedagang hewan kurban sapi di Kecamatan Kelapa Dua, Eko Haryanto (42). Menurut Eko, dari sisi harga sejak tahun 2014 lalu harga sapi tidak mengalami kenaikan dan tetap bergantung di harga Rp 19 sampai 55 juta. 

“Saya berdagang sapi setiap hari, kalau musim seperti ini saya menjajakan langsung. Hara itu tidak pernah mengalami kenaikan dan untuk Idul Adha tahun ini saya meragukan penjualan langsung karena banyak yang PO,” katanya.

Menurut Eko, untuk hewan kurban sapi di tahun ini akan mengalami tren penurunan penjualan, akibat daripada Pemilihan Umum (Pemilu) kemarin. 

“Maka dari itu sapi ini kan dari Jawa Timur, maka saya tidak berani stok banyak dan hanya 50 ekor saja. Itupun juga untuk PO pembeli yang sudah mengirimkan uangnya. Kalau soal kesehatan sapi-sapi disini sudah melewati tes kesehatan baik di Jawa Timur dan saat hendak pengiriman tinggal tes oleh dinas setempat,” pungkasnya. (Mad Sutisna)

Rate this item
(0 votes)

Related items